Banting Setir Menjadi llustrator

Usia akhir 30-an, aku memutuskan menjadi ilustrator. Tidak perlu waktu  saat memutuskannya. Kata menggambar terbersit begitu saja ketika mendapatkan tugas membuat Elevator Pitch perihal diri sendiri.

Saat itu aku mengikuti kelas pengembangan diri milik Prof. Zein Permana, seorang akademisi psikolog. Beliau meminta peserta kelas untuk membuat Elevator Pitch (Cari tahu apa itu Elevator Pitch di sini ) dengan catatan bahwa EP seseorang haruslah berdasarkan 3E (Enjoy, Easy, dan Earn ). 


Kacamata adalah manifestasi dari ide dan opini perspektif. Tas adalah media dan fasilitas semua perencanaan serta strategi. Sendal menjadi simbol kita harus bergerak menjalankan semua gagasan sesuai dengan fasilitas yang kita punya.


Easy
Meski sebetulnya saat itu profesiku sebagai content writer freelancer. aku berpikir bahwa hobi menggambarku lebih mudah dilakukan dan prospektif ketimbang menulis. Bagiku menulis  itu sakral, memerlukan tanggung jawab , riset dan cenderung mengkonsumsi waktu yang qualified. Lagipula anak-anak masih kecil tentu akan mudah mendalaminya karena aktivitas menggambar bisa dilakukan bersama tanpa harus menyiapkan waktu khusus.

Enjoy
Kalau diingat-ingat sejak kecil  hingga dewasa selalu ada jejak aktivitas menggambar dalam keseharianku. Entah itu mencatat buku pelajaran, mencatat meeting Kerjaan & Jurnal harian. Dan yang paling kuingat adalah betapa seriusnya aku membuat komik pada masa kuliah, meski tidak rampung 😅 dan aku sering mencari buku tutorial menggambar saat itu. 

Pengalaman menggambar  masa kecil adalah pengalaman terbaik. Lanny kecil adalah anak yang pendiam, pemalu, dan terintimidasi. Semua kesulitan tak mampu kuungkapkan lewat kata. Aku terlalu takut & sedih karena tak seorang pun memahaminya tapi menggambar selalu membuat perasaanku lebih baik. Media Pengalihan yang menyenangkan seolah dibawa ke dunia lain yang fantastik. 

 Earn
Ini persoalan monetize; bagaimana mengupayakan hobby tersebut menghasilkan uang. Tentu saja sekarang masih berada pada track yang sama, seperti yang kuimpikan empat tahun yang lalu dimana aku merepresentasikan soal EP pada menggambar.

Menulis di sini termasuk pencapaian. Website ini adalah portofolio pertamaku sebagai ilustrator. Perlu effort untuk bisa sampai website ini berdiri 😆😆. llustrator tentu perlo portofolio untuk bisa berkembang lebih jauh dalam menjaring calon client masa depan.

Urusan prospektif nya bisnis ilustrasi ini sudah kuprediksi sejak menentukan EP, bahwa bisnis kreatif sangat luasa berpeluang di dunia digital, tentu saja itu opini sebelum Al pasang badan 😂😂. Tapi aku selalu optimis soal usahaku ini. Al mungkin sedikit menyebalkan tapi soal gaya ilustrasi selalu memilih esensi & atribut diri sendiri. 

Dan ... bisnis portrait illustration selalu Iconic & dicari. Iya. sejauh ini clientku datang sebagai penikmat & menyukain gaya ilustrasi. Apalagi ya? banyak brand company juga setia mencari ilustrator yang bisa memvisualkan produk mereka. 

At least... hal terpenting dari segalanya yaitu passionate, bersemangat padahal yang sedang diupayakan meskipun prosesnya menyakitkan dan suffering. Susah ... sulit.... penat.... masih saja diupayakan, masih saja dipejuangkan  dan menjadi bonding antara karya dengan dini sendiri, kemudian kesyukuran pada Allah Mahakarya-Mahakuasa.



Post a Comment

0 Comments