Kalimat Mujarab untuk Si Overthinker

Mau bagus atau jelek, buat saja dulu!

Statement yang sering muncul akhir-akhir ini dalam benakku. Kupikir ini semacam afirmasi sebagai booster karna sering sekali dilanda overthinking dan tidak percaya diri ketika membuat karya. 

O ya... betul, aku sering menemukan diri sendiri overthinking dan ketakutan untuk memulai dalam beberapa hal, khususnya karya tulisan dan karya ilustrasi. Oh... sesadar-sadarnya aku sering mendapati diri sendiri tergolek kesepian dan tenggelam ke dalam lautan overthinking. 

Dan kamu tahu, itu rasanya melelahkan... sangat melelahkan!

Jika merasa lelah kenapa juga tak kunjung berkarya, tanyaku pada diri sendiri. Kemudian pertanyaan itu malah mengarahkanku pada 'penyalahan' atau pertanyaan konyol lainnya seperti 'apa aku ini payah?! kenapa sulit sekali berubah?'

Kali ini sih aku selalu waspada dan menghentikan rasa penyalahan  (maksudku dulu-dulu gak begini). Aku tidak suka menyalahkan diri sendiri, rasanya tidak enak, malah bikin frustrasi. Lagipula ini soal tertentu dan bukan menyeluruh, dengan kaata lain ini permasalahan segelintir hal dari banyak hal yang harus kuperhatikan.

Alih-alih overthinking, aku sadar bahwa perasaan itu muncul karena pada dasarnya aku tipikal yang perfeksionis  detail; tidak suka 'sesuka hati', harus well prepared, harus bisa dipertanggung-jawabkan semua hal . 

Ya kalau begitu kapan beresnya, bambang! (kataku sinis di sisi lain).

Aku kerap lupa bahwa passion dan kesuksessan selalu berbicara soal proses. kembali pada esensi pada setiap orang sedang belajar, sedang berproses pada track-nya. Dalam proses terdapat trial-error, bahkan sebuah buku yang terbit selalu ada edisi revisi jika dicetak-ulang.

Isyana juga bilang dalam lagunya Ada-ada aja,  Namun hidup itu belajar selamanya. (dengerin di sini)



Karya ilustrasi untuk lomba HUION 2019 setelah didesak overthinking


Selama bisa dipertanggung-jawabkan dan kesalahan yang tidak fatal dan berpangkal pada kaidah dan kode etik, tentu aku tak perlu takut, gitu kan?!

Itu sebab kenapa aku pribadi sedang melestarikan kalimat 'Mau jelek atau bagus, buat saja dulu!'. Toh kita tidak pernah tahu ke depannya kalau sudah ada (real) karyanya. 

Jadi... mau jelek atau bagus, buat saja dulu. 

kalau gak gitu, kamu akan mati penasaran.    

 

Post a Comment

0 Comments